Jumat, 07 Oktober 2011

IUD

Pengertian IUD

IUD atau Intrauterine Device adalah alat kontrasepsi non hormonal jangka panjang yang dipasang didalam rahim. IUD Andalan TCu 380A merupakan batang plastik yang dibalut tembaga yang efektif mencegah kehamilan sekaligus memberi kenyamanan karena tidak perlu risau urusan KB selama 10 tahun.
IUD akan mencegah pertemuan sperma dengan sel telur dan mengurangi mobilitas sperma agar tidak bisa membuahi sel telur. Selain itu IUD akan mencegah telur yang akan dibuahi menempel didinding rahim.

Oleh siapa sajakah IUD boleh dipakai ?

IUD boleh digunakan oleh siapapun sejauh calon akseptor dalam keadaan:
  • Tidak sedang hamil 
  • Tidak mengalami Infeksi Menular Seksual termasuk radang panggul 


Kapankah IUD dapat dipasang ?
  • Bersamaan dengan menstruasi
  • Segera setelah bersih menstruasi
  • Pada masa akhir menstruasi
  • Tiga bulan pasca puerperium
  • Bersamaan dengan seksio secaria
  • Bersamaan dengan abortus dan kuretage
  • Hari kedua – ketiga pasca persalinan (Manuaba, 1998).

Apakah keuntungan menggunakan kontrasepsi IUD
  • Mencegah kehamilan paling tidak 10 tahun
  • Tidak akan mengganggu aktifitas seksual dengan pasangan
  • Tidak ada pengaruh hormonal
  • Tidak akan mempengaruhi kualitas dan produktivitas ASI
  • Bisa segera subur kembali ketika IUD dilepas
  • Dapat mencegah kehamilan diluar kandungan
  • Bila melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dalam waktu 72 jam terakhir, pemasangan IUD segera juga dapat digunakan untuk mencegah kehamilan.


Komplikasi apa yang bisa terjadi pada penggunaan kontrasepsi IUD ?
  • Perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama pemakaian
  • Pembengkakan panggul bisa terjadi setelah terkena infeksi penyakit kelamin menular
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap IMS dan HIV dan AIDS


Apakah yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi ?
Untuk mengurangi risiko infeksi pasca pemasangan yang dapat terjadi pada klien petugas klinis harus berupaya untuk menjaga lingkungan yang bebas dari infeksi dengan cara sebagai berikut :
  1. Tidak melakukan pemasangan bagi klien dengan riwayat kesehatan maupun hasil pemeriksaan fisiknya menunjukkan adanya IMS.
  2. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah tindakan.
  3. Bila perlu, minta klien untuk membersihkan daerah genitalnya sebelum melakukan pemeriksaan panggul.
  4. Gunakan instrumen dan pakai sepasang sarung tangan steril.
  5. Setelah memasukkan spekulum dan memeriksa serviks, usapkan larutan antiseptik beberapa kali secara merata pada serviks dan vagina sebelum memulai tindakan.
  6. Memasukan AKDR dalam kemasan sterilnya.
  7.  Gunakan teknik “tanpa sentuh” pada saat pemasangan AKDR untun kengurangi kontaminasi kavum uteri.
  8. Buang bahan-bahan terkontaminasi
  9. Segera lakukan dekontaminasi peralatan dan bahan-bahan pakai ulang dalam larutan klorin 0,5% setelah digunakan.

Referensi:
http://www.tundakehamilan.com/product_iud.html
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2010/03/waktumetode-pemasangan-iud.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar