Jumat, 11 November 2011

VITAMIN A BAGI BALITA

Apakah anda memiliki anak balita atau keponakan yang masih balita? Jangan lupa untuk memberikan suplementasi Vitamin A kepada balita anda. Vitamin A juga perlu dikonsumsi oleh ibu nifas (0-42 hari setelah bersalin). Pemberian suplementasi vitamin A pada bayi usia 6-12 bulan dan anak balita 12-59 bulan sangat bermanfaat untuk mencegah kebutaan dan kekurangan Vitamin A, sedangkan pemberian suplementasi Vitamin A pada ibu nifas selain untuk mencegah kebutaan juga akan meningkatkan kualitas ASI sehingga meningkatkan daya tahan tubuh anak dan kesehatan ibu lebih cepat pulih setelah bersalin.

 
Manfaat Vitamin A
Vitamin A yang disebut juga Retinol sangat banyak fungsinya, yaitu: membantu mata menyesuaikan diri terhadap perubahan cahaya dari terang ke gelap, mencegah kekeringan selaput lendir mata yang disebut xerosis konjungtiva, mencegah terjadinya kerusakan mata berlanjut yang akan menjadi bercak bitot sampai kebutaan, menjaga kesehatan kulit dan selaput lendir saluran pernafasan, saluran kemih dan saluran pencernaan terhadap masuknya bakteri dan virus, membantu pertumbuhan tulang dan sistem reproduksi, membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan, pembelahan sel, diferensiasi sel, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bersifat antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas penyebab kerusakan sel dan jaringan.

Hasil penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian suplementasi Vitamin A sebanyak 2 kali pertahun pada anak umur 6-59 bulan dapat mencegah kekurangan Vitamin A dan kebutaan (buta senja), juga meningkatkan sistim kekebalan tubuh sehingga mengurangi kejadian kesakitan dan kematian pada balita, karena vitamin ini dapat mencegah timbulnya komplikasi pada penyakit yang sering terjadi pada balita seperti campak dan diare. Bagi Ibu menyusui, selain untuk mencegah kebutaan Vitamin A sangat dibutuhkan untuk pembentukan ASI yang berkualitas tinggi yang dibutuhkan bayi pada bulan-bulan pertama kehidupannya.

Sumber Vitamin A
Vitamin A tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus dipenuhi dari luar tubuh. Sebagian besar berasal dari produk hewani seperti daging, telur, susu dan hati, serta beberapa makanan nabati yang mengandung beta-karoten (pro-vitamin A, yang oleh tubuh diubah menjadi Vitamin A) yaitu yang berasal dari buah-buahan dan sayur-sayuran berwarna-warni seperti wortel, bayam, kol, brokoli, semangka, melon, pepaya, mangga, tomat, dan kacang polong. Sedangkan sumber Vitamin A hasil rekayasa adalah beberapa produk makanan yang diperkaya (fortifikasi) dengan Vitamin A antara lain dalam minyak goreng, margarin, susu dan beberapa jenis mie instan. Ada lagi sumber Vitamin A yang sangat potensial karena gratis, mudah didapat dan dosisnya mencukupi yaitu Kapsul Vitamin A.

Apakah Suplementasi Vitamin A?
Suplementasi Vitamin A adalah program intervensi pemberian Kapsul Vitamin A bagi anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas yang bertujuan selain untuk mencegah kebutaan juga untuk menanggulangi kekurangan Vitamin A (KVA) yang masih cukup tinggi pada balita (sebesar 14,6 % pada tahun 2006, Depkes).

Gambar Kapsul Vitamin A dosis tinggi

Kapsul Vitamin A yang digunakan dalam kegiatan Suplementasi Vitamin A adalah Kapsul Vitamin A dosis tinggi, yaitu:
  • Kapsul biru (mengandung Vitamin A 100.000 SI), diberikan kepada bayi usia 6-11 bulan sebanyak 1 kali pada bulan Februari atau Agustus.
  • Kapsul merah (mengandung Vitamin A 200.000 SI), diberikan kepada anak balita usia 12-59 bulan setiap bulan Februari dan Agustus; dan kepada ibu nifas (0-42 hari pasca bersalin) sebanyak 2 kali yaitu: 1 kapsul diberikan segera setelah persalinan dan 1 kapsul lagi diberikan 24 jam sesudah pemberian kapsul pertama.
Catatan:
Jika setelah 24 jam ibu nifas belum memperoleh kapsul Vitamin A, maka dapat diberikan pada:
  • Kunjungan nifas yang pertama (KN1) yaitu 6-48 jam setelah persalinan.
  • Kunjungan nifas yang kedua (KN2) pada 3-7 hari setelah persalinan.
  • Kunjungan nifas yang ketiga (KN3) pada 8-28 hari setelah persalinan.
Pemberian Suplementasi Vitamin A
Suplementasi Vitamin A dapat diperoleh di sarana pelayanan kesehatan seperti: Rumah sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), Poskesdes, Polindes, Posyandu, dokter, bidan praktek swasta, dukun bersalin terlatih, dll.

Suplementasi Vitamin A Pada Situasi Khusus
Kapsul Vitamin A juga diberikan pada situasi khusus yaitu:

1. Kejadian Luar Biasa (KLB), diberikan kepada semua anak balita di daerah KLB campak dan infeksi lainnya, dengan catatan balita di daerah KLB tidak diberikan kapsul Vitamin A bila telah mendapat Kapsul Vitamin A dalam waktu kurang dari 30 hari.

2. Bila ditemukan kasus Xerophthalmia, campak, diare, ISPA dan gizi buruk, maka Kapsul Vitamin A diberikan pada:
  • Saat ditemukan kasus tsb diberikan 1kapsul warna merah atau biru (sesuai umur anak)
  • Satu hari berikutnya diberikan lagi 1kapsul warna merah atau biru (sesuai umur anak)
  • Dua minggu berikutnya diberikan lagi 1kapsul warna merah atau biru (sesuai umur anak)

3. Kejadian bencana alam, diberikan 1 Kapsul Vitamin A kepada seluruh anak balita (6-59 bulan) di daerah bencana alam/pengungsian dengan dosis sesuai umur anak.

Cara memberikan Kapsul Vitamin A
Gunting ujung kapsul, anak/ibu membuka mulutnya kemudian pencet kapsul sampai semua isinya masuk ke dalam mulut anak/ibu.
 Referensi
  1. Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Depkes, 2005, Apa dan Mengapa Tentang Vitamin A.
  2. Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Depkes, 2009, Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A.
http://www.wikipedia.com, diakses pada 4 Januari 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar