Jumat, 30 September 2011

Vasektomi

Seiring perkembangan tekhnologi berkembang pula cara cara kontrasepsi,. salah satunya adalah Vasektomi yang belum begitu dikenal dimasyarakat luas. Berikut adalah ulasan singkat tentang vasektomi yang sering dipertanyakan di masyarakat umum. 

Apakah Vasektomi ?

Vasektomi adalah cara sterilisasi dengan cara mengikat saluran sperma ( vas deferens ) pada pria. proses vasektomi hanyalah bedah minor sehingga hanya memerlukan bius lokal saja pada proses pelaksanaannya.

Bagaimana cara melakukan vasektomi ?

Prinsip vasektomi adalah mengikat kedua saluran sperma, ada beberapa alternatif lain untuk mengikat dengan cara mengikat saja, memasang klip tantalum, kauterisasi, menyuntikkan sclerotizing agent, menutup saluran dengan jarum dan kombinasinya.
ada dua metode dalam melakukan vasektomi

Metode Vasektomi Standart
Cara ini dimulai dengan melakukan anastesi atau bius lokal ke daerah pertengahan skrotum, kemudian dilakukan sayatan antara 1-2 cm diatasnya, jika saluran sudah tampak maka dilakukan pemotongan saluran sperma dan mengikat kedua ujungnya, begitu pula hal yang sama dilakukan pada saluran sperma satunya.


Metode Vasektomi Tanpa Pisau
Proses awalnya sama yaitu pemberian anastesi lokal pada skrotum. lalu dengan klem dilakukan fiksasi pada saluran sperma, kemudian dengan forceps khusus dibuang lubang. lalu saluran ditonjolkan keluar untuk dikeluarkan melalui lubang forceps yang sudah diperbesar. lalu saluran sperma dipotong dan diikat dengan benang dan dikembalikan ke dalam skrotum. luka ditutup dengan perban.


Apakah bisa terjadi komplikasi setelah melakukan vasektomi ?

Kemungkinan terjadinya komplikasi sangat kecil pada proses vasektomi. adapun komplikasi yang biasa terjadi adalah:

  • Pendarahan
  • Hematom skrotum
  • Infeksi pada luka yang timbul atau epididimitis
  • Granuloma sperma, berupa benjolan kenyal yang terkadang nyeri pada skrotum bagian atas. biasanya timbul antara 1-2 minggu setelah vasektomi. ini bisa diatasi dengan membuang granuloma dan mengikat saluran sperma kembali.
  • Reaksi autoimun terhadap sperma sendiri tetapi hal ini belum pernah terjadi.


Apakah  keuntungan dari kontrasepsi vasektomi ?
  • Vasektomi adalah operasi kecil yang aman, sangat efektif dan bersifat permanen.
  • Baik dilakukan pada laki-laki yang memang sudah tidak ingin memiliki anak.
  • Vasektomi lebih murah dan lebih sedikit komplikasi dibandingkan dengan sterilisasi tuba.
  • Pria memiliki kesempatan untuk gantian KB dengan istrinya.
  • Tidak mempengaruhi kemampuan seorang pria dalam menikmati hubungan seksual.


 Apakah kerugian jika melakukan vasektomi ?
  • Beberapa laki-laki takut vasektomi ini akan mempengaruhi kemampuannya berhubungan intim atau menyebabkan gangguan ereksi.
  • Ada sedikit rasa sakit dan ketidaknyaman beberapa hari setelah operasi, rasa sakit ini biasanya bisa hilang dengan konsumsi obat ringan.
  • Seringkali harus melakukan kompres dengan es selama 4 jam untuk mengurangi pembengkakan, pendarahan dan rasa tak nyaman serta harus memakai celana yang dapat mendukung skrotum selama 2 hari.
  • Operasi tidak efektif dengan segera. Pasien diharuskan memakai kondom terlebih dahulu untuk membersihkan tabung dari sisa sperma yang ada. Untuk mengetahui sudah steril atau belum, biasanya dilakukan pemeriksaan mikroskop setelah 20-30 kali ejakulasi.
  • Vasektomi tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi seksual menular termasuk HIV.
  • Penyesalan setelah vasektomi lebih besar jika laki-laki masih berusia di bawah 25 tahun, terjadi perceraian atau ada anaknya yang meninggal.
  • Dibutuhkan waktu 1-3 tahun untuk benar-benar memastikan apakah vasektomi bisa bekerja efektif 100 persen atau tidak.
Saat ini pria yang ingin membuka vasektomi bisa dilakukan yakni dengan cara menyambung kembali saluran spermanya, namun peluang keberhasilannya kecil.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar