Minggu, 20 November 2011

DEMAM PADA ANAK

Demam merupakan gejala penyakit yang paling sering terjadi pada anak-anak. Saat anak demam, sering muncul pertanyaan di benak orang tua. Apakah harus selalu diobati ? Apakah demam dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh anak ? Dokter umumnya menyatakan bahwa jika anak terserang deman dengan suhu kurang dari 38°C maka kita tidak memerlukan obat untuk mengatasinya. Demam ini terjadi karena system pertahanan tubuh anak sedang bekerja melawan infeksi.

Hipertermia (suhu tinggi) akan menstimulasi produksi interferon (zat yang digunakan untuk menetralisir virus). Produksi interferon akan mencapai puncaknya pada hari ke 2-3 dan jika tidak gangguan dalam tubuh akan hilang dalam tiga hari.
Orangtua umumnya akan panik jika suhu badan bayinya mencapai 37,5°C, dan keadaan demam dapat berlangsung selama satu atau dua minggu. Jika suhu badan bayi mencapai 38°C, orangtua  harus segera mengambil tindakan.
Setiap anak akan memperlihatkan gejala yang berbeda-beda, ada bayi yang masih bertahan pada saat suhu badannya mencapai 39°C tetapi yang lainnya mungkin kehilangan kesadaran pada saat suhu badannya mencapai 38°C.
Obat-obatan yang dapat digunakan
Anak di bawah usia 14 tahun sebaiknya tidak diberikan antipiretik yang mengandung aspirin (asam asetilsalisilat). Zat aktif ini dapat menimbulkan perdarahan. Menurut beberapa penelitian, aspirin dapat menyebabkan kerusakan otak dan hati pada anak-anak. Dokter tidak menyarankan penggunaan analgetik (penahan sakit seperti aspirin) untuk menurunkan suhu pada anak-anak karena efek toksiknya pada tubuh.
Orangtua dapat memberikan obat yang mengandung parasetamol untuk menurunkan suhu badan anak-anak. Efek zat antipiretik (penurun panas) dalam bentuk supositoria (sediaan yang dimasukkan ke tubuh melalui anus) akan lebih lama dibandingkan zat tersebut dalam bentuk suspensi atau tablet.
Jika dalam bentuk sirup efeknya terjadi dalam waktu 20 menit setelah dikonsumsi sedangkan dalam bentuk supositoria efeknya akan terjadi dalam waktu 30-40 menit.
Jika kita akan memberikan obat penurun demam pada bayi dalam bentuk sirup, pilihlah obat yang tidak mengandung pewarna dan pewangi karena dapat menyebabkan alergi. Sebelum menggunakan obat sebaiknya konsultasi dengan dokter.
Tindakan yang dapat dilakukan
Jika bayi terkena demam yang tinggi maka kita dapat mengkompres tubuh bayi dengan kain yang telah dibasahi air. Pastikan bayi minum lebih banyak dan tingkat asupannya boleh melebihi 20-30% dari biasanya. Jangan selimuti tubuh bayi dengan kain yang tebal, gunakanlah baju piyama dan tutupi bayi dengan selimut tipis atau sprei.
Hindari memaksakan minum susu pada anak, biarkan dia memilih makanan yang diinginkannya. Jika demamnya semakin parah, kita dapat membungkus es dengan handuk atau popok dan letakkan di dahinya.
Dan ingatlah jangan diberikan obat, kompreslah untuk menurunkan suhunya kembali normal. Jika suhu badannya mencapai 39,5°C maka akan turun sampai suhu tidak lebih rendah dari 38°C.
Jika anak kita mempunyai gejala lain, segera hubungi dokter! Bantuan medis sangat diperlukan mendesak, jika :
  • Dehidrasi: mata sayu, kencing berkurang atau popok kering, tidak ada air mata ketika menangis, selaput lendir di mulut kering, lidah kering, mengantuk yang parah, bau yang tidak sedap dari mulut.
  • Kram, ruam ungu atau mata memar.
  • Apatis, mengantuk, kurangnya respon jika bayi dibangun bayi.
  • Sakit kepala parah yang tidak dapat diatasi dengan analgetik dan antipiretik.
  • Muntah atau diare yang tidak terkendali (lebih dari 3-4 kali).